Layakkah Indonesia Sebagai Kandidat Host PD 2018-2022?


Ketika bedug genderang ditabuh oleh FIFA (2/2), menandakan deadline pengajuan diri sebagai tuan rumah (host) PD 2018-2022 resmi ditutup. Dari penutupan ini didapat 11 kandidat dari 13 negara yang mengajukan proposal guna menjadi host kejuaraan sepak bola sejagat ini. Yang menarik keingintahuan saya, plus keheranan, keraguan, kesenangan dan kebanggaan adalah Indonesia. Negara Kebangaan kita, yang walaupun dalam urusan Piala Dunia masih belum ada apa-apanya, ikut mengajukan proposal dan menjadi salah satu dari 11 kandidat host PD 2018-2022.

Jika melihat plus-minus data dan fakta indonesia untuk menjadi host PD (Jawapos, 3/2), yaitu hanya memiliki 1 Stadion berstandar Internasional (GBK), transportasi masih carut marut, keamanan belum standar FIFA, tidak punya prestasi membanggakan, ada di urutan 144 dalam daftar FIFA sehingga kurang bisa menarik penonton. Dari data diatas, bisa dikatakan Indonesia untuk menjadi host PD 2022 pun masih belum layak.
Dengan demikian, jika Indonesia benar-benar ingin merealisasikan keinginannya untuk menjadi host PD, hendaknya bisa menutupi kekurangan-kekurangan diatas. jika hal itu bisa dilakukan, maka mimpi menjadi tuan rumah PD bisa saja terwujud.
Namun yang menjadi ketakutan saya saya disini jika Indonesia benar-benar mendapat amanah menggelar hajat sebesar PD adalah adanya praktik "Korupsi". Memang sudah menjadi tradisi kita saat ini. Bukannya saya negatif thinking terhadap negara saya, namun ini terkait dengan masih menjabatnya Nurdin Khaliod sebagai Ketum PSSI. Padahal belum lama ini menjadi tahanan karena kasus Korupsi. Kini rakyat Indonesia hanya bisa berharap kepada PSSI (Otoritas Sepak Bola tertinggi Indonesia) agar benar-benar bisa menunjukkan keseriusan, keloyalitasan, dan kebertanggungjawabannya untuk menjadi Shohibul Bait (Tuan Rumah) PD 2018-2022. Dan akan sangat bangga jika Indonesia bisa menjadi tuan rumah PD dengan kesan memuaskan.

0 komentar: