Dubai dan Saudi Arabia ikut kontes Tower



Apa yang ada dalam benak anda jika melihat tower-tower atau gedung pencakar langit seperti itu? Dapat dipastikan akan terbesit berapa biaya yang dihabiskan untuk membangun tower tersebut. Dalam jawapos edisi Rabu (04/02/09), pernah dimuat berita tentang hasil survey kota tertinggi di dunia. Menurut majalah bisnis forbes, New York menduduki posisi teratas dengan 35 tower (menara) yang memiliki ketinggian di atas 700 kaki atau setara dengan 213.22 meter. Diantara 35 tower tersebut, misalnya Sears Tower dengan ketiggian mencapai 1.451 kaki atau setara dengan 442 meter, dan jika diukur sampai antena mecapai 1.730 kaki setara dengan 527 meter. Dibelakang New York, Tiongkok mengejar diposisi kedua dengan adanya 30 tower dengan ketinggian diatas 700 kaki. Dan yang membuat saya berdecak kagum plus terheran-heran adalah ikut sertanya wakil negara arab (Dubai dan Saudi Arabia) dalam persaingan memiliki tower/menara tertinggi di dunia. Forbes menulis bahwa Dubai telah memiliki Burj Dubainya dengan ketinggian 2.684 kaki setara dengan 818 meter. Dan dapat diperkirakan berapa biayanya?

Tidak tanggung-tanggung, USD 4.1 miliar (sekitar Rp. 45.1 triliun) telah dikeluarkan pemerintah Dubai untuk Tower Burj Dubai. Ini merupakan yang paling heboh, karena Dubai merupakan satu-satunya Negara yang memiliki tower dengan ketinggian diatas 1000 kaki. Namun tower ini masih akan dibuka September mendatang. Setelah sukses dengan Burj Dubainya, ternyata tidak membuat pemerintah Dubai puas, rencananya akan membangun lagi tower, yaitu Nakheel Tower setinggi 3280 kaki setara dengan 999 meter. Dengan kesuksesan Dubai itu, membuat Arab Saudi iri, maka ia berencana akan membangun Kingdom Tower setinggi 3280 kaki. Kedua tower itu targetnya selesai tahun 2020. Dari data-data diatas membuat saya berfikir dan bertanya-tanya, betapa bernafsunya Saudi Arabia dan Dubai (bias dikatakan macan arab) dalam mempercantik negaranya dengan tower-tower mereka. Memang itu merupakan hak mereka, namun apakah mereka tidak mau peduli dengan negara-negara arab sekitarnya, yang masih miskin dan berkembang, bahkan ada negara yang sudah miskin malah semakin miskin lagi dengan berbagai konflik di negaranya, sebut saja Palestina dan Afganistan. Apa tidak ada niatan dari kedua negara super kaya dari benua arab ini untuk membantu tetangganya bangkit dari kemiskinan? Bukannya lebih baik biaya yang sampai triliunan buat membangun tower-tower itu digunakan untuk tetangga mereka yang sangat membutuhkan! Apakah tidak terbesit dalam dada mereka bahwa sesama muslim adalah saudara?

0 komentar: