Demokrasi Indonesiaku saat ini........


Demokrasi di Indonesia seiring dengan berjalanya waktu, pejalanannya agak melenceng dari relnya. Demikian juga dengan sifat budaya khas Indonesia (ramah tamah, halus, dll), mulai menguap dari bumi pertiwi. Ini dapat kita lihat dari beberapa kasus yang terjadi di negara kita saat ini, dimana yang ditonjolkan adalah sisi kekerasannya. Coba lihat saja kasus pengusuran para PKL, warga pinggir kota, demonstrasi yang berujung ricuh, kasus sengketa tanah yang berakhir bentrok, dll. Pokoknya akhir dari semua kejadian tersebut selalu dengan kekerasan. Dan yang membuat saya heran adalah seringnya demo yang berakhir dengan keributan dan kekacauan. Dan parahnya banyak yang dilakukan oleh para mahasiswa. Padahal insan satu ini dikenal sebagai Calon Intelektual

calon akademisi, dll. Bukannya dengan pikiran mereka menyelesaikan masalah (Dialog, Musyawarah), akan tetapi mereka dengan otot (Tawuran). Sungguh sangat Ironis. Dan yang membuat saya terheran-heran adalah kenapa sejak keran Reformasi dibuka pada tahun 1998, setiap aksi unjuk rasa/ demo selalu berakhir ricuh. Bukan demo saja, seperti penggusuran PKL, sengketa tanah, razia, juga berakhir ricuh. Padahal sejak tahun 1998 itu, demokrasi di Indonesia sudah ditegakkan setinggi-tingginya. Akan tetapi kenapa nilai demokrasi yang suci ini dinodai oleh aksi-aksi yang tidak bisa ditolelir. Lalu jika terjadi aksi semacam itu, sipa yang harus disalahkan, dan jika ada pihak yang dirugikan siapa yang harus bertanggung jawab?

0 komentar: